ngekngok

Monday, April 9, 2012

Indonesia Tidak Butuh MBT

Isu pengadaan main batle tank (MBT),sudah lama terdengar sejak beberapa bulan yang lalu. Awalnya indonesia menjajaki untuk membeli beberapa MBT bekas Belanda. Namun parlemen nyonya meneer menolak dengan alasan HAM.

Dilihat dari topologi wilayah perkotaan kita. Sepertinya Republik kita yang tercinta tidak butuh MBT. Betapa tidak , selain luas wilayah kedaulatan kita yang didominasi wilayah perairan ,kalaupun ada pertempuran yang membutuhkan MBT daerah cakupannya juga tidak banyak. So saya memberanikan diri untuk berburuk sangka .Why??
Pasti nih ada apa-apanya ,isu yang selalu diangkat adalah peremajaan alutsista yang mulai dimakan umur. ujung2nya...hmmm...jangan2 dkorupsi nich

Perlu kita ketahui bahwa negara tetangga seperti Singapron, dan negaranya pak Cik memang sudah ada MBT. Ada alasan kenapa kita tidak harus latah ikut-ikutan negara tetangga. Karena : coba tengok saja Singapura di awal2 tahun 2000-an mereka sudah punya beberapa Helikopter Canggih Apache Long Bow. Remember ini bukan heli Apache biasa .LONG BOW gan!!

Dan seandainya tetangga sebelah kita itu ingin menginvasi kita, lantas kita tempatin MBT kita di medan tempur?? tak pelak MBT tersebut akan jadi makanan empuk heli LONG BOW bukan ?? coba bandingkan harga missil anti tank yang harganya sekitar $ratusan ribu dibandingkan dengan satu unit MBT, benar-benar tidak sepadan. Tidak hanya itu Jet Tempur Singapura juga diantaranya adalah F 16 Blok 50. So saya “nggumun” di dalam hati “ngapain kita beli MBT, sedangkan tentara penjaga perbatasan kita persenjataannya jauh dari standard”. Sebagai pasukan yang berada pada garis depan dalam menjaga kedaulatan NKRI sudah selayaknya mereka dipersenjatai dengan senjata yang “layak”. At last beri beberapa sniper rifle, untuk senapan ganti dong SS1 dengan SS2 kalau perlu perlengkapi dengan scope.

Gan!sebagai catatan tetangga kita Australia juga sudah punya pesawat pengintai tanpa awak Global Hawk di awal2 tahun 2000-an. Akan tetapi di daerah asia pasifik ini relatif jarang ada konflik . So kita musti bersyukur.

No comments: